Alergi merupakan masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh anak-anak di seluruh dunia. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi risiko terjadinya alergi pada anak adalah faktor genetik. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis alergi, dr. Wahyu, dalam sebuah seminar kesehatan yang diselenggarakan di Jakarta.
Menurut dr. Wahyu, faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan apakah seorang anak akan mengalami alergi atau tidak. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka kemungkinan besar anak mereka juga akan mengalami alergi. Gen-gen yang terkait dengan alergi dapat diwariskan dari orang tua kepada anak, sehingga risiko terjadinya alergi pada anak akan semakin besar.
Selain faktor genetik, lingkungan juga turut berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya alergi pada anak. Paparan alergen seperti debu, bulu hewan peliharaan, serbuk sari, atau makanan tertentu juga dapat memicu reaksi alergi pada anak yang memiliki predisposisi genetik terhadap alergi.
Untuk mencegah terjadinya alergi pada anak, dr. Wahyu menyarankan untuk melakukan deteksi dini terhadap faktor risiko alergi yang ada dalam keluarga. Jika salah satu anggota keluarga memiliki riwayat alergi, sebaiknya anak juga dijaga dari paparan alergen yang dapat memicu reaksi alergi. Selain itu, pola makan yang sehat dan bergizi serta menjaga kebersihan lingkungan juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya alergi pada anak.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor genetik yang mempengaruhi risiko alergi pada anak, diharapkan para orang tua dapat lebih waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka. Melalui upaya pencegahan yang tepat, risiko terjadinya alergi pada anak dapat dikurangi sehingga anak dapat tumbuh kembang dengan sehat dan bahagia.