Sembelit jadi gejala umum pada masa perimenopause

Sembelit atau konstipasi adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam buang air besar. Gejala ini sering kali terjadi pada masa perimenopause, yaitu fase sebelum menopause dimulai.

Perubahan hormon yang terjadi pada masa perimenopause dapat memengaruhi sistem pencernaan seseorang. Hormon estrogen yang menurun dapat menyebabkan perubahan dalam gerakan usus, sehingga menyebabkan sembelit. Selain itu, penurunan kadar estrogen juga dapat mempengaruhi elastisitas otot-otot usus, yang dapat memperlambat proses pencernaan makanan.

Selain perubahan hormon, faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan sembelit selama perimenopause adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya asupan serat, kurangnya minum air, kurangnya aktivitas fisik, serta stres dan kecemasan.

Untuk mengatasi sembelit selama perimenopause, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Selain itu, pastikan untuk minum cukup air setiap hari, minimal 8 gelas air per hari. Selain itu, rutin berolahraga juga dapat membantu mempercepat proses pencernaan.

Jika gejala sembelit terus berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan saran dan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu.

Sembelit memang merupakan gejala umum pada masa perimenopause, namun dengan langkah-langkah preventif yang tepat, gejala ini dapat diatasi dan tidak mengganggu kualitas hidup seseorang. Jaga pola makan dan gaya hidup sehat, serta konsultasikan dengan dokter jika diperlukan untuk mengatasi masalah sembelit selama perimenopause.

By huasduijdai
No widgets found. Go to Widget page and add the widget in Offcanvas Sidebar Widget Area.