Pakar kesehatan telah menyarankan pemerintah Indonesia untuk mengambil contoh dari negara-negara Eropa dalam penanganan kecanduan rokok. Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah perokok di Indonesia yang menjadi salah satu penyebab utama dari berbagai penyakit mematikan.
Menurut pakar kesehatan, negara-negara Eropa telah berhasil mengurangi jumlah perokok dengan cara-cara yang efektif. Salah satunya adalah dengan memberlakukan pajak tinggi pada produk tembakau sehingga harga rokok menjadi mahal dan tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. Selain itu, Eropa juga menerapkan larangan merokok di tempat umum serta kampanye antirokok yang agresif.
Di Indonesia sendiri, kecanduan rokok masih menjadi masalah serius yang perlu segera ditangani. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 63% penduduk Indonesia merupakan perokok aktif, sementara 90% di antaranya mulai merokok sejak usia remaja. Hal ini mengkhawatirkan karena merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, jantung, dan gangguan pernapasan lainnya.
Oleh karena itu, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah konkret dalam menangani masalah kecanduan rokok di Indonesia. Selain memberlakukan pajak tinggi dan larangan merokok di tempat umum, pemerintah juga perlu meningkatkan kampanye antirokok yang lebih luas dan efektif. Selain itu, pendidikan tentang bahaya rokok juga perlu ditingkatkan sehingga masyarakat lebih sadar akan dampak negatif dari kebiasaan merokok.
Dengan mengambil contoh dari negara-negara Eropa yang berhasil menangani kecanduan rokok, diharapkan pemerintah Indonesia dapat mengurangi jumlah perokok dan mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh rokok. Kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama, dan langkah-langkah preventif perlu segera diimplementasikan untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari kecanduan rokok.