Masyarakat Indonesia seringkali menyebut bahwa sosialisasi lebih diperlukan daripada peraturan Masyarakat Berkebutuhan Khusus (MBDK). Hal ini dikarenakan masih minimnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang hak-hak dan perlindungan bagi individu yang memiliki kebutuhan khusus.
Sosialisasi merupakan sebuah upaya untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang keberadaan individu yang memiliki kebutuhan khusus. Dengan adanya sosialisasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menerima keberadaan individu yang memiliki kebutuhan khusus dengan baik.
Peraturan MBDK sendiri merupakan sebuah regulasi yang bertujuan untuk melindungi hak-hak individu yang memiliki kebutuhan khusus. Namun, regulasi tersebut tidak akan efektif jika masyarakat tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang hak-hak tersebut.
Masyarakat yang memiliki pemahaman yang cukup tentang individu yang memiliki kebutuhan khusus akan lebih cenderung untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada mereka. Selain itu, pemahaman yang baik juga dapat mencegah terjadinya diskriminasi dan perlakuan tidak adil terhadap individu yang memiliki kebutuhan khusus.
Oleh karena itu, sosialisasi tentang individu yang memiliki kebutuhan khusus perlu terus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dengan adanya sosialisasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan memahami keberadaan individu yang memiliki kebutuhan khusus, serta dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi mereka.
Dengan demikian, sosialisasi memang lebih diperlukan daripada peraturan MBDK. Sebab, tanpa pemahaman dan dukungan dari masyarakat, regulasi tersebut tidak akan efektif dalam melindungi hak-hak individu yang memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk terus melakukan sosialisasi tentang individu yang memiliki kebutuhan khusus agar mereka dapat hidup dengan layak dan mendapatkan perlindungan yang layak pula.
