Kejang pada anak merupakan kondisi yang seringkali mengejutkan dan membuat orang tua khawatir. Salah satu penyebab kejang pada anak adalah penggunaan obat resep yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Baru-baru ini, sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kejang pada anak akibat obat resep meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics ini menemukan bahwa kasus kejang pada anak akibat obat resep telah meningkat dari sekitar 6.000 kasus per tahun pada tahun 2006 menjadi lebih dari 11.000 kasus per tahun pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam kasus kejang yang disebabkan oleh obat-obatan resep.
Kejang pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi, demam tinggi, gangguan metabolik, dan efek samping obat-obatan. Namun, penggunaan obat-obatan dengan dosis yang tidak sesuai atau efek samping yang tidak diantisipasi juga dapat menjadi pemicu kejang pada anak.
Para orang tua perlu memahami pentingnya mengikuti petunjuk dokter dalam memberikan obat kepada anak. Jangan pernah memberikan dosis obat yang lebih dari yang dianjurkan, dan selalu konsultasikan dengan dokter jika anak mengalami efek samping yang tidak diharapkan setelah mengonsumsi obat tertentu.
Selain itu, para orang tua juga perlu memastikan bahwa obat-obatan yang diberikan kepada anak aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan anak. Jangan ragu untuk bertanya kepada dokter atau apoteker tentang dosis yang tepat dan potensi efek samping dari obat yang diberikan kepada anak.
Dengan meningkatnya kasus kejang pada anak akibat obat resep, penting bagi orang tua untuk lebih berhati-hati dalam memberikan obat kepada anak. Kesehatan dan keselamatan anak harus selalu menjadi prioritas utama, dan penggunaan obat-obatan harus dilakukan dengan bijaksana demi mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius pada anak. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para orang tua dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka.